Perayaan Hari Raya Idul Fitri pasti identik dengan bersalam dan bermaaf-maafan, namun di beberapa daerah di bawah ini, suasana perayaan hari Lebaran terkesan unik dan seru. Penasaran? Berikut adalah beberapa daerah di Indonesia yang menggelar tradisi unik setiap Hari Raya Idul Fitri
1. Grebeg Syawal – Yogyakarta
Grebeg syawal adalah tradisi “menggerebeg” gunungan yang berisi kacang panjang, cabai, dan hasil bumi lainnya. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 1 syawal sebagai perwujudan sedekah dari Sultan kepada rakyatnya. Masyarakat berebut mendapatkan isi dari gunungan karena dipercaya dapat mendatangkan berkah dan ketentraman bagi siapa saja yang mengambilnya.
2. Bakar Gunung Api – Bengkulu
Menyusun batok kelapa seperti tusuk sate sehingga membentuk gunungan, lalu membakarnya itulah maksud dari tradisi ini. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak, dipercaya bahwa batok kelapa menyimbolkan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga doa bagi arwah keluarga agar hidup tentram di akhirat.
3. Ilo Sanggari – Dompu, Nusa Tenggara Barat
Sebelum adanya penerangan seperti lampu, warga Dompu menyambut hari Lebaran dengan membakar ilo sanggari atau lentera. Warga percaya bahwa dengan membakar ilo sanggari akan mengundang malaikat dan roh leluhur yang akan memberikan berkah di hari Lebaran keesokan harinya. Namun sekarang, tradisi ini jarang dilakukan karena lentera sudah jarang digunakan.
4. Harus Makan! – Papua
Jika Anda akan berlebaran di Papua, Anda harus siap dengan perut kosong! Karena setiap Anda berkunjung ke rumah kerabat di sana, maka Anda harus ikut menyantap hidangan khas Lebaran yang disediakan oleh tuan rumah. Jika tidak, Anda akan di cap tidak sopan.
5. Perang Topat – Pulau Lingsar, Lombok Barat
Tradisi ini biasa dilakukan satu minggu setelah solat eid. Kegiatannya berupa perang topat dimana warga sekitar saling melempar ketupat satu sama lain. Tradisi ini dipercaya dapat mengabulkan doa-doa mereka yang telah dipanjatkan di Hari Raya Idul Fitri.
6. Meriam Karbit – Pontianak
Malam Takbiran menjadi sangat menakutkan di Pontianak karena suara meriam akan berdentum semalaman. Meriam berukuran jumbo yang terbuat dari batang kayu ini biasa dipasang di tepian sungai Kapuas. Dahulu, meriam ini dinyalakan untuk mengusir kuntilanak, namun sekarang itu dinyalakan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
7. Ngejot – Bali
Nyama selam adalah sebutan penduduk Bali yang beragama Hindu kepada kerabat mereka yang beragama Islam. Menjelang Hari Raya Idul Fitri warga muslim menggelar tradisi “ngejot” atau membagi-bagikan makanan kepada masayarakat sekitar tanpa membeda-bedakan agama yang dianutnya. Sehingga tercipta keharmonisan saat hari Lebaran nanti.
8. Kenduri Lebaran – Katapang, Kalimantan Barat
Tradisi kenduri Lebaran adalah tradisi berkunjung ke rumah kerabat lalu membacakan doa dirumahnya. Kegiatan ini biasa diiringi dengan tradisi “ketupat colet” yaitu cara memakan ketupat yang berbeda dengan biasanya. Ketupat yang sudah dipotong-potong tidak boleh dimakan langsung menggunakan sendok dan lauk pauk, melainkan “dicolet”.
No comments:
Post a Comment