Kematian Presiden John F. Kennedy pada pembunuhan 22 November 1963 menghasilkan mitos baru di Amerika Serikat. Setidaknya selama akhir abad 20. Orang mulai mengaitkannya dengan kisah sejarah dari jaman 'wild-wild west".
Kisahnya bermula saat gubernur Wilayah Indiana, William Harrison menggunakan taktik dalam negosiasi Perjanjian Fort McHenry 1809 dengan penduduk asli Amerika. Yakni, kaum kulit merah terpaksa menyerahkan lahan yang luas kepada pemerintah AS.
Kisahnya bermula saat gubernur Wilayah Indiana, William Harrison menggunakan taktik dalam negosiasi Perjanjian Fort McHenry 1809 dengan penduduk asli Amerika. Yakni, kaum kulit merah terpaksa menyerahkan lahan yang luas kepada pemerintah AS.
Perjanjian itu semakin membuat marah pemimpin suku Shawnee, Tecumseh , dan membawa tentara pemerintah dan penduduk asli Amerika ke suatu periode perang yang dikenal sebagai Perang Tecumseh.
Tecumseh dan saudaranya yang bernama Tenskwatawa (dikenal sebagai sang nabi) mengorganisir sekelompok suku Indian untuk melawan ekspansi Amerika Serikat ke arah barat laut.
Pada tahun 1811, pasukan Tecumseh yang dipimpin oleh saudaranya, menyerang pasukan Harrison dalam Pertempuran Tippecanoe. Namun Harrison yang meraih kemenangan sehingga dia mendapat julukan "Old Tippecanoe". Harrison bahkan lebih memperkuat reputasinya dengan mengalahkan Inggris di Pertempuran Sungai Thames selama Perang tahun 1812 (pada perang ini Tecumseh gugur).
Tecumseh dan saudaranya yang bernama Tenskwatawa (dikenal sebagai sang nabi) mengorganisir sekelompok suku Indian untuk melawan ekspansi Amerika Serikat ke arah barat laut.
Pada tahun 1811, pasukan Tecumseh yang dipimpin oleh saudaranya, menyerang pasukan Harrison dalam Pertempuran Tippecanoe. Namun Harrison yang meraih kemenangan sehingga dia mendapat julukan "Old Tippecanoe". Harrison bahkan lebih memperkuat reputasinya dengan mengalahkan Inggris di Pertempuran Sungai Thames selama Perang tahun 1812 (pada perang ini Tecumseh gugur).
Saat menderita kekalahan, Tenskwatawa merapalkan kutukan terhadap Harrison dan siapapun yang akan terpilih menjadi presiden Amerika setiap 20 tahun akan ditimpa bencana kematian.
"Harrison akan mati! Dan setelah dia, setiap Kepala Suku yang terpilih setiap 20 tahun selanjutnya akan mati. Dan setiap saat mereka meninggal, biarkan semua orang mengingat kematian bangsaku.." -
Tenskwatawa
Anehnya, Harrison akhirnya meninggal pada tahun 1841 karena pneumonia setelah terpilih menjadi presiden amerika pada tahun 1840. Dan seperti menggenapi kutukan Tenskwatawa, selama 120 tahun setelahnya, presiden yang terpilih di tahun-tahun yang berakhir dengan angka nol (pemilu amerika 4 tahun sekali) juga meninggal saat mereka masih menjabat sebagai presiden.
Catatan: Kutukan ini dikenal dengan beberapa nama, yaitu Kutukan Tippecanoe atau Kutukan Tecumseh atau Kutukan Kepresidenan atau Kutukan Zero-Year atau Kutukan 20 tahun atau Twenty-Year Presidential Jinx.
Catatan: Kutukan ini dikenal dengan beberapa nama, yaitu Kutukan Tippecanoe atau Kutukan Tecumseh atau Kutukan Kepresidenan atau Kutukan Zero-Year atau Kutukan 20 tahun atau Twenty-Year Presidential Jinx.
Kutukan berakhir
Kolumnis Jack Anderson menulis "Reagan telah menghapuskan mengakhiri kutukan Tecumseh". Ya, saat Ronald Reagan terpilih pada tahun 1980 sempat mengalami luka serius dalam upaya pembunuhan beberapa bulan setelah pelantikannya. Namun ia selamat.
Presiden berikutnya yang berada dalam garis kutukan adalah George W. Bush pada tahun 2000, tidak terluka sedikitpun dalam upaya pembunuhan pada tahun 2005. Dia pensiun pada tanggal 20 Januari 2009 dan masih hidup sampai sekarang.
Kolumnis Jack Anderson menulis "Reagan telah menghapuskan mengakhiri kutukan Tecumseh". Ya, saat Ronald Reagan terpilih pada tahun 1980 sempat mengalami luka serius dalam upaya pembunuhan beberapa bulan setelah pelantikannya. Namun ia selamat.
Presiden berikutnya yang berada dalam garis kutukan adalah George W. Bush pada tahun 2000, tidak terluka sedikitpun dalam upaya pembunuhan pada tahun 2005. Dia pensiun pada tanggal 20 Januari 2009 dan masih hidup sampai sekarang.
Nah, apakah ini benar kutukan yang manjur atau kebetulan belaka. Menurut kamu?
No comments:
Post a Comment